![]() |
Tuah Sakti Hambe Negri Esa Elang Dua Tebilang Patah Tumboh Elang Beganti Ta’akan Melayu Eilang di Bumi. |
NEWSAJADDETIK.CO.ID, BATAM – Kabar Kota Batam akan mencekam berbagai penjuru etnis Melayu mulai berdatangan untuk melakukan orasi damai di gedung Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) pada hari Senin 11 September 2023.
Kabar tersebut terus mengalir dibeberapa Grup WhatsApp maupun kabar dari etnis Melayu di beberapa kampong Melayu di Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Kabar itu terus mengalir usai bentrok aparat gabungan dengan etnis Melayu di Pulau Rempang Galang pada hari Kamis 7 September 2023.
Di kutip dari halaman republika.id, Minggu (10/09/2023). Masyarakat Pulau Rempang tidak menolak rencana BP Batam dan pemerintah dalam pembangunan zona industri serta investasi Rempang Eco-City di Kepulauan Riau tersebut.
Namun, warga setempat tak menghendaki penggusuran yang dilakukan tanpa musyawarah.
Sebanyak 8.000 orang warga di kawasan tersebut meminta agar mereka tak dipindahkan.
“Kami tidak menolak pembangunan, tapi hargai jugalah kami ini sebagai masyarakat yang sudah dari kakek, nenek, buyut kami sudah tinggal di sini,” kata Suhardi saat dihubungi Republika dari Jakarta, Juma’at (8/9/2023) dua hari yang lalu.
Suhardi diketahui adalah seorang nelayan (60) tahun, kepala keluarga generasi ketiga dari etnis Melayu Tua sejak orok (kecil-Red) sudah hidup di Pulau Rempang.
Sebagai warga yang juga memiliki hak atas sejumlah lahan untuk hidup biasa sehari-hari, ia merasa diabaikan dan dibuang. Ia mengaku tak pernah melihat ada dialog dan musyawarah dengan warga setempat mengenai rencana pembangunan zona industri Rempang Eco-City.
“Selama ini yang ada disampaikan BP Batam ke kami hanya diminta kosongkan Rempang dan nanti disediakan rumah gantinya di Galang,” kata Suhardi. Pulau Galang adalah kawasan tetangga sisi selatan Pulau Rempang.
Haruskah tanah adat leluhur etnis Melayu di Pulau Rempang, Galang dirampas tampa dikaji ulang dan atau ditinjau ulang.?
Haruskah Masyakat Pulau Rempang, Galang menjadi pengungsi bangsa sendiri.?
Jika itu terjadi Kota Batam Kembali kisruh seprti konflik lahan, tanjung Uma Batam pada hari Rabu, 23 Oktober 2013 silam.
Penulis : ROHAD