![]() |
| Tampak tumpukan sampah di duga milik Pasar Jodoh Baru, (01/10/2024. |
BATAM, NEWSAJADDETIK.CO.ID - Persoalan dampak lingkungan di Kota Batam telah ada sejak pembangunan kawasan industri pada tahun 1970-an, meskipun kesadaran dan penanganan yang lebih terstruktur mulai muncul belakangan. Pertumbuhan pesat, alih fungsi lahan, penumpukan sampah, dan pencemaran industri menjadi isu yang muncul seiring dengan perkembangan kota ini.
Mulai dibangun pulau Batam sejak era 1970-an: dan Pulau Batam menjadi Kota Kota Batam hingga mulai dibangun dan dikembangkan secara pesat hingga disrbut-sebut sebagai kota industri, yang secara alami menimbulkan dampak lingkungan berkepanjangan secara tidak sadar oleh oknum-oknum setempat, "data tersebut di kutip dari halaman fwi.or.id, Juma'at 1 Oktober 2915.
Namun yang mengejutkan (Red-newsajaddetik), berdasarkan dikutip dari halaman disebutkan di halaman fwi.or.id, awal 2000-an, "Data citra satelit dari tahun 2005, 2009, dan 2011 menunjukkan perubahan signifikan pada lingkungan Batam.Tepatnya di tahun 2013 Pemerintah Kota Batam mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2013 tentang pengelolaan sampah, namun efektivitasnya masih terbatas karena masalah penumpukan sampah tetap terlihat (Red-di setiap sudut Kota Batam).
Namun di tahun 2014 mulai pandangan miring pandangan timbunan sampah rumah tangga di Kota Batam sudah mencapai 432.264 ton per tahun. Buka tampak timbunan atau tumpukan samapah rumah tangga saja, "Bahkan yang paling parah tumpukan sampah pasar-pasar pun membanjiri di beberapa titik ruas jalan Kota Batam.
Ternyata upaya pemerintah Kota Batam berusaha di tahun 2016, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam dibentuk sebagai gabungan dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) dan DKP, menandakan penguatan kelembagaan dalam penanganan lingkungan.
(Red) namun terkesan Pemerintah Kota Batam tutup mata dalam penanganan dampak lingkungan hidup.
Faktanya dari hasil penelusuran tumpukan sampah rumah tangga sangat kecil, namun yang paling parah tampak tumpukan sampah yang diduga sampah dari pasar Tos 3000 dan Pasar Baru Jodoh, yang mana sampah di tumpukan sebarangan di pinggir jalan tepat nya di sekitaran Jalan Duyung, KelurahanTanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja Batam.
Saat (Red-newsajaddetik) menyambangi pengguna jalan saat parkir menggunakan mobil Calya hitam di depan Pasar Jodoh Baru, mengaku tidak tau pasti persoalan tumpukan samapah, yang jelas sangat membahayakan bagi pengguna jalan dan tentunya bagi kesehatan warga setempat.
"Saya tidak tau pasti persoalan tumpukan samapah, yang jelas sangat membahayakan bagi pengguna jalan dan tentunya bagi kesehatan warga setempat, Jelas Andi (56), (01/10/2025).
Tambah dia saya berharap bagi pengelola Pasar harus bertanggung jawab jangan lah demi keuntungan membahayakan keselamatan orang lain atau mengabaikan kesehatan warga setempat.
Dalam hal ini saya menilai Pemerintah Kota Batam, "mandul dalam penanganan dampak lingkungan ataukah sudah dapat penghargaan hasil kerja sama dengan pelaku usaha? Tanya dia sembari mengucapkan terimakasih.
Sampai kabar ini diterbitkan pihak terkait belum terkonfirmasi, Red.
Penulis : Red
.png)


